Free Blooming Purple Rose Cursors at www.totallyfreecursors.com

Kamis, 30 Juni 2011

Ada Lima Hikmah Yang Di Hasilkan Dari Pernikahan

 
Share |

 
 
  ANJURAN telah banyak disinggung oleh Allah dalam al-Quran dan Nabi lewat perkataan dan perbuatannya. Hikmah yang terserak di balik anjuran tersebut bertebaran mewarnai perjalanan hidup manusia.
Secara sederhana, setidaknya ada 5 (lima) hikmah di balik perintah menikah dalam Islam.
Pertama, sebagai wadah birahi manusia
Allah ciptakan manusia dengan menyisipkan hawa nafsu dalam dirinya. Ada kalanya nafsu bereaksi positif dan ada kalanya negatif.
Manusia yang tidak bisa mengendalikan nafsu birahi dan menempatakannya sesuai wadah yang telah ditentukan, akan sangat mudah terjebak pada ajang baku syahwat terlarang. Pintu pernikahan adalah sarana yang tepat nan jitu dalam mewadahi ‘aspirasi’ nulari normal seorang anak keturunan Adam.
Kedua, meneguhkan akhlak terpuji
Dengan menikah, dua anak manusia yang berlawanan jenis tengah berusaha dan selalu berupaya membentengi serta menjaga harkat dan martabatnya sebagai hamba Allah yang baik.
Akhlak dalam Islam sangatlah penting. Lenyapnya akhlak dari diri seseorang merupakan lonceng kebinasaan, bukan saja bagi dirinya bahkan bagi suatu bangsa. Kenyataan yang ada selama ini menujukkkan gejala tidak baik, ditandai merosotnya moral sebagian kawula muda dalam pergaulan.
Jauh sebelumnya, Nabi telah memberikan suntikan motivasi kepada para pemuda untuk menikah, “Wahai para pemuda, barangsiapa sudah memiliki kemampuan untuk menafkahi, maka hendaknya ia menikah, karena menikah dapat meredam keliaran pandangan, pemelihara kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa, sebab puasa adalah sebaik-baik benteng diri.” (HR. Bukhari-Muslim)
Ketiga, membangun rumah tangga islami
Slogan “sakinah, mawaddah, wa rahmah” tidak akan menjadi kenyataan jika tanpa dilalui proses menikah. Tidak ada kisah menawan dari insan-insan terdahulu maupun sekarang hingga mereka sukses mendidik putra-putri dan keturunan bila tanpa menikah yang diteruskan dengan membangun biduk rumah tangga islami.
Layaknya perahu, perjalanan rumah tangga kadang terombang-ambing ombak di lautan. Ada aral melintang. Ada kesulitan datang menghadang. Semuanya adalah tantangan dan riak-riak yang berbanding lurus dengan keteguhan sikap dan komitmen membangun rumah tangga ala Rasul dan sahabatnya.
Sabar dan syukur adalah kunci meraih hikmah ketiga ini. Diriwayatkan tentang sayidina umar yang memperoleh cobaan dalam membangun rumah tangga.
Suatu hari, Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah, tak tahan dengan kecerewetan istrinya.
Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah.Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.
Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Beliau berkata, “Wahai saudaraku, istriku adalah yang memasak masakan untukku, mencuci pakaian-pakaianku, menunaikan hajat-hajatku, menyusui anak-anakku. Jika beberapa kali ia berbuat tidak baik kepada kita, janganlah kita hanya mengingat keburukannya dan melupakan kebaikannya.”
Pasangan yang ingin membangun rumah tangga islami mesti menyertakan prinsip kesabaran dan rasa syukur dalam mempertahankan ‘perahu daratannya’.
Keempat, memotivasi semangat ibadah
Risalah Islam tegas memberikan keterangan pada umat manusia, bahwa tidaklah mereka diciptakan oleh Allah kecuali untuk bersembah sujud, beribadah kepada-Nya.
Dengan menikah, diharapkan pasangan suami-istri saling mengingatkan kesalahan dan kealpaan. Dengan menikah satu sama lain memberi nasihat untuk menunaikan hak Allah dan Rasul-Nya.
Lebih dari itu, hubungan biologis antara laki dan perempuan dalam ikatan suci pernikahan terhitung sebagai sedekah. Seperti diungkap oleh rasul dalam haditsnya, “Dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah sedekah.” “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa, demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala.” (HR. Muslim)
Kelima, melahirkan keturunan yang baik
Hikmah menikah adalah melahirkan anak-anak yang salih, berkualitas iman dan takwanya, cerdas secara spiritual, emosional, maupun intelektual.
Dengan menikah, orangtua bertanggung jawab dalam mendidik anak-anaknya sebagai generasi yang bertakwa dan beriman kepada Allah. Tanpa pendidikan yang baik tentulah tak akan mampu melahikan generasi yang baik pula.
Lima hikmah menikah di atas, adalah satu aspek dari sekian banyak aspek di balik titah menikah yang digaungkan Islam kepada umat. Saatnya, muda-mudi berpikir keras, mencari jodoh yang baik, bermusyawarah dengan Allah dan keluarga, cari dan temukan pasangan yang beriman, berperangai mulia, berkualitas secara agama, lalu menikahlah dan nikmati hikmah-hikmahnya. Wallahu A`lam

Rabu, 29 Juni 2011

Ayat-Ayat Hitam Talmud

Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud.
“Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.
Kita tentu sudah banyak mendengar tentang Talmud. Namun belum banyak yang mengetahui apa saja ayat-ayatnya. Berikut kami tampilkan sejumlah ayat-ayat Talmud yang menjadi dasar segala tindakan kaum Zionis terhadap orang-orang non-Yahudi (Ghoyim atau Gentilles), dan darinya Anda akan bisa “memahami” mengapa kaum Zionis selalu saja mau menang sendiri, selalu mengkhianati perjanjian, dan sebagainya. Inilah ayat-ayat suci mereka:
“Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a)
“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)
“Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b)
“Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a)
“Tuhan (Yahweh) tidak pernah marah kepada orang-orang Yahudi, melainkan hanya (marah) kepada orang-orang non-Yahudi.” (Talmud IV/8/4a)
“Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) dating, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a)
“Terhadap seorang non Yahudi tidak menjadikan orang Yahudi berzina. Bisa terkena hukuman bagi orang Yahudi hanya bila berzina dengan Yahudi lainnya, yaitu isteri seorang Yahudi. Isteri non-Yahudi tidak termasuk.” (Talmud IV/4/52b)
“Tidak ada isteri bagi non-Yahudi, mereka sesungguhnya bukan isterinya.” (Talmud IV/4/81 dan 82ab)
“Orang-orang Yahudi harus selalu berusaha untuk menipudaya orang-orang non-Yahudi.” (Zohar I, 168a)
“Jika dua orang Yahudi menipu orang non-Yahudi, mereka harus membagi keuntungannya.” (Choschen Ham 183, 7)
“Tetaplah terus berjual beli dengan orang-orang non-Yahudi, jika mereka harus membayar uang untuk itu.” (Abhodah Zarah 2a T)
“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.” (Babba Bathra 54b)
“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a)
“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)
“Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)
“Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)
“Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) dating, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b)
Inilah sebagian kecil dari ayat-ayat hitam Talmud. Inilah landasan ideologis kaum Zionis dalam hidupnya. Setiap hari Sabtu yang dianggap suci (Shabbath), mereka mendaras Talmud sepanjang hari dan mengkaji ayat-ayat di atas. Mereka menganggap Yahudi sebagai ras yang satu-satunya berhak disebut manusia. Sedangkan ras di luar Yahudi mereka anggap sebagai binatang, termasuk orang-orang liberalis yang malah melayani kepentingan kaum Zionis.(em)

Senin, 27 Juni 2011

Bagian Otak manakah yang Membuat Manusia Selalu Berdusta??




Selama ini, para ilmuwan tidak mengetahui di bagian otak mana pada manusia yang paling bertanggung jawab terhadap sebuah dusta atau kebohongan. Orang hanya tahu kalau dusta itu muncul dari sebuah ucapan, tapi tidak mengetahui kalau itu ada hubungannya dengan bagian tertentu dalam otak.
Setelah melakukan penelitian, akhirnya para ilmuwan menemukan sebuah kesimpulan. Bahwa, otak bagian depan yang terletak pada ubun-ubun itulah yang paling bertanggung jawab terhadap terjadinya dusta.
Kesimpulan ini, sebenarnya tergolong sangat telat jika dibandingkan dengan apa yang sudah diisyaratkan oleh Allah swt. dalam firman-Nya dalam Alquran. Bagian otak tersebut disebut Alquran dengan nama ‘nashiyah’ atau ubun-ubun.
Yang mengagumkan adalah bahwa Al-Quran sejak berabad-abad yang lalu telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun ini ketika membicarakan Abu Jahl:
Alloh Azza wa jalla . berfirman dalam Surah Al-‘Alaq ayat 15 dan 16.

كَلَّا لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِ لَنَسْفَعَنْ بِالنَّاصِيَةِ * نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
“Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya[1], (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
[1] Maksudnya: memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya.

Al-Quran memberikan sifat كاذبة خاطئة (mendustakan lagi durhaka). Kenyataan seperti inilah yang ditemukan para ilmuwan pada masa sekarang ini dengan menggunakan pemindaian resonansi magnetik.
Maha Suci Alloh Yang telah menyatakan fakta ini yang menunjukkan kemukjizatan Al-Quran yang baru ditemukan pada masa sekarang ini.(em)

Minggu, 26 Juni 2011

Demi Memperturutkan Hawa Nafsu Manusia Rela meninggalkan Al Qur'an




وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِيَ آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ ﴿١٧٥﴾
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ذَّلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ ﴿١٧٦﴾
سَاء مَثَلاً الْقَوْمُ الَّذِينَ كَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا وَأَنفُسَهُمْ كَانُواْ يَظْلِمُونَ ﴿١٧٧﴾
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat lalim. (QS. Al-A’raaf: 175-177)
Ini adalah pemandangan yang menakjubkan, baru, dan serius, yang terkandung di dalam lukisan dan pelukisan bahasa ini. Seorang manusia yang Allah berikan kepadanya ayat-ayat-Nya (pengetahuan tentang isi Alkitab), memberikan karunia kepadanya, memberinya pengetahuan, dan memberinya kesempatan yang sempurna untuk menggunakan petunjuk, berhubungan dengan Tuhan, dan meninggikan derajatnya.
Namun, ia melepaskan diri dari semua ini. Ia melepaskan diri seakan-akan ayat-ayat Allah itu sebagai kulit yang membungkus dagingnya. Lantas, ia melepaskannya dengan keras dan susah payah, seperti halnya makhluk hidup melepaskan dirinya dari kulit yang melekat pada dirinya. Bukankah keberadaan manusia itu lekat dengan rasa iman kepada Allah seperti melekatnya kulit pada tubuh?
Nah, inilah ia melepaskan diri dari ayat-ayat Allah, melepaskan diri dari penutup yang melindungi, dan baju besi pelindung diri. Ia menyimpang dari petunjuk untuk mengikuti hawa nafsu, turun dari ufuk yang bersinar cemerlang lantas belepotan dengan tanah lumpur. Sehingga, jadilah ia sebagai buruan setan yang tidak ada seorang pun yang dapat melindunginya dari setan itu. Karena itu, ia menjadi pengikut setan dan dikuasai olehnya.
Kemudian, inilah kita berada di depan pemandangan yang menakutkan dan mengerikan. Yaitu, berada di depan makhluk yang lekat ke bumi, berlumuran dengan lumpur, dan tiba-tiba keadaannya berubah seperti anjing, yang mengulurkan lidahnya kalau dihalau dan mengulurkan lidahnya meski tidak dihalau.
Pemandangan-pemandangan ini bergerak dengan beruntun, dan bayangan tentang kesan-kesannya tampak jelas. Tiba-tiba kita berada pada pemandangan terakhir. Yaitu, menjulurkan lidah yang tiada henti. Terdengar komentar yang menakutkan dan mengesankan terhadap semua pemandangan itu.
"Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir. Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat lalim." (QS. Al-A’raaf: 176-177)
Begitulah perumpamaan mereka! Ayat-ayat yang membawa petunjuk dan mengisyaratkan serta memicu keimanan melekat pada fitrah mereka dan keberadaan mereka serta seluruh wujud semesta yang ada di sekelilingnya. Tetapi, kemudian mereka melepaskan diri darinya.
Tiba-tiba, mereka berubah eksistensinya, turun derajatnya dari posisi ‘manusia’ ke posisi binatang. Posisi anjng yang bergelimang kotoran. Padahal, mereka memiliki sayap iman yang dapat digunakan terbang ke ‘illiyyin’, posisi orangorang yang tinggi dan terhormat.
Fitrah mereka yang pertama adalah dalam bentuk yang seindah-indahnya. Akan tetapi, mereka jatuh darinya ke derajat yang serendah-rendahnya.
"Amat buruklah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan kepada diri mereka sendirilah mereka berbuat lalim." (QS. Al-A’raaf: 177)
Adakah perumpamaan yang lebih buruk dari perumpamaan ini? Adakah yang lebih buruk daripada orang yang melepaskan dan menelanjangi diri dari petunjuk? Adakah yang lebih buruk dari pada orang yang melekatkan diri ke tanah dan mengikuti hawa nafsu? Adakah yang menganiaya dirinya sendiri sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang bersikap seperti ini?
Yang menelanjangi dirinya dari pakaian dan baju yang melindungi diriya, dan membiarkan dirinya menjadi objek setan untuk dikendalikan dan dikendarainya? Dijatuhkannya ke dunia binatang yang melekat ke tanah, yang bingung dan guncang jiwanya, yang mengulurkan lidahnya bagaikan anjing yang terengah-engah!
Adakah orang yang dapat menyifati keadaan ini dan melukiskannnya dengan lukisan yang menakjubkan dan unik ini, selain Alquran yang mengagumkan dan unik?
Selanjutnya, apakah ini sekadar informasi untuk dibaca saja? Ataukah, sebagai perumpamaan untuk melukiskan realitas yang sering terjadi? Ataukah ini hanya sekadar informasi dan cerita lepas? (bersambung)

Rabu, 22 Juni 2011

Pernyataan Sikap

PERNYATAAN SIKAP
No. 581/IL/DPP-WI/VII/1432
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته الحمدلله على كل حال والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحابته ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أمابعد :
Sehubungan dengan musibah hukuman pancung atas almarhumah ibu Ruyati, maka DPP Wahdah Islamiyah mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut:

1.    Turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya ibu Ruyati dalam hukuman pancung di Arab Saudi pada hari Sabtu 18 Juni 2011. Semoga dosa-dosa almarhumah diampuni dan segala amal sholehnya diterima oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Dan kepada keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan atas musibah tersebut.

2.    Mendesak pemerintah Republik Indonesia dan semua pihak yang  dapat membantu, untuk lebih peduli terhadap nasib para tenaga kerja Indonesia di luar negeri -terutama- yang tersangkut masalah hukum, dan secara khusus mereka yang sekarang terancam hukuman mati, diantaranya di Malaysia sebanyak 177 orang, Cina 20 orang  dan  Arab Saudi sebanyak 17 orang.

3.    Khusus bagi mereka yang terancam hukum qishas (pancung), maka upaya bantuan yang dimaksud adalah upaya menemui langsung atau melalui pemerintah Kerajaan Arab Saudi, para ahli waris agar mereka sudi memaafkan dan menerima diyat (denda), sebagaimana yang telah terjadi pada beberapa kasus TKI yang dibebaskan dari hukuman mati di Arab Saudi.

4.    Semua pihak agar menghormati kedaulatan hukum Negara manapun dan tidak mendiskreditkan pemerintahannya, sebab setiap negara mempunyai sistem dan mekanisme hukum tersendiri yang umumnya tidak dapat diintervensi oleh pemerintah negara tersebut apalagi negara lain. Dalam kasus hukuman mati, tidak boleh dilupakan bahwa di Indonesia juga puluhan warga negara asing sementara menunggu eksekusi hukuman mati dan tidak bisa diintervensi oleh pemerintah   Republik Indonesia.

5.    Mengajak kepada segenap komponen masyarakat Indonesia agar tidak berlebihan dalam menghujat pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang telah menjalin hubungan baik dengan pemerintah Republik Indonesia dalam banyak hal yang sangat menguntungkan kedua belah pihak, sekalipun ada perasaan sedih dan terpukul dengan peristiwa tersebut. Aspirasi dan tuntutan hendaknya disalurkan dengan cara yang bijaksana agar tidak membawa dampak negatif yang merugikan umat dan bangsa di kedua negara tersebut.

6.    DPP Wahdah Islamiyah sebagai komponen umat dan bangsa menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhumah Ruyati karena belum dapat memberikan bantuan yang semestinya bagi almarhumah. Dan kami juga mendesak pemerintah kita untuk meminta maaf kepada keluarga almarhumah atas ketidakmampuan dan -mungkin pula- kelalaian dalam memberikan pembelaan dan penyelamatan kepada almarhumah. Hal mana telah dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi melalui Dubesnya di Jakarta.

7.    Mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKW (Tenaga Kerja Wanita) ke luar negeri. Dan bila terpaksa, maka harus  bersama suami atau mahramnya,  sehingga dapat meminimalisir ekses-ekses negatif dan menjaga kehormatan dan martabat mereka.

8.    Mendesak pemerintah untuk membuat sistem dan aturan serta langkah-langkah yang lebih menjamin hak-hak dan kemaslahatan para TKI diluar negeri. Termasuk menyiapkan pos-pos pemantauan yang dekat atau mudah dijangkau oleh mereka.

Demikianlah pernyataan ini kami buat, seraya berdo’a semoga Allah ‘azza wajalla senantiasa memberikan perlindungan pada ummat dan bangsa kita serta diberikan rezeki yang berkah dan yang tidak mengorbankan martabat dan kehormatan kita.
                       
والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته
Makassar , 20 Rajab 1432H
22   Juni   2011
                                                                                                                                                                 
DEWAN PIMPINAN PUSAT
WAHDAH ISLAMIYAH


       
H. Muh. Zaitun Rasmin, Lc., MA                            Ir. H. Muh. Qasim Saguni
      Ketua Umum                                                       Sekretaris Jenderal

Zionis-Israel Berusaha Keras Menghacurkan Masjid Al-Aqsa?


               

                Selasa, 6 Februari 2007, Zionis-Israel telah secara terang-terangan memulai proyek penghancuran Masjidil Aqsha yang merupakan masjid tersuci ketiga bagi umat Islam sedunia.
Jika sebelumnya kaum Zionis ini melakukan hal tersebut secara diam-diam, bahkan menyangkalnya dengan berbagai dalih, namun di hari kedua bulan Februari ini mereka telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka memang berniat menghancurkan masjid yang pernah menjadi kiblat pertama bagi kaum Muslimin.
Upaya Zionis-Israel untuk menghancurkan Masjidil Aqsha sudah lama diketahui dunia. Keinginan mereka untuk membangun kembali Haikal Sulaiman (The Solomon Temple), di atas reruntuhan Masjidil Aqsha juga telah menjadi rahasia umum. Hanya saja, apa dasar ideologi dan maksud-maksud tersembunyi di balik penghancuran Masjidil Aqsha dan pendirian Haikal Sulaiman tersebut, hal ini masih menjadi pertanyaan besar.
Klaim Sepihak
Haikal Sulaiman diyakini dibangun tahun 960 SM oleh Nabi Sulaiman a.s, 370 tahun kemudian bangsa Babylonia menginvasi Yerusalem dan menghancurkan kuil tersebut.
Setelah itu, tentara Persia yang dipimpin Cyrus merebut Yerusalem dari tangan Babylonia dan membangun kembali Haikal Sulaiman.
Tahun 70 M, pasukan Romawi menyerang Yerusalem dan menghancurkan kembali Haikal Sulaiman rata dengan tanah.
Abad demi abad terus berjalan, namun cita-cita kaum Zionis-Yahudi untuk membangun kembali Haikal Sulaiman terus terpelihara dengan baik di dalam memori bangsanya.
Ketika gerakan Zionisme Internasional menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Bassel, Swiss, tahun 1897, memori ini menemukan momentumnya dan Theodore Hertzl menyerukan agar semua Yahudi Diaspora berbondong-bondong memenuhi Tanah Palestina yang disebutnya sebagai Tanah Perjanjian.
Atas klaim sepihak, kaum Zionis ini mengatakan bahwa di bawah tanah Masjidil Aqsha inilah Haikal Sulaiman berdiri. Sebab itu, mereka mengatakan tidak ada pilihan lain kecuali menghancurkan Masjidil Aqsha dan kemudian membangun kembali Haikal Sulaiman di atasnya.
Bagi kaum Zionis, Haikal Sulaiman merupakan pusat dari dunia. Bukan Makkah, bukan pula Vatikan. Haikal Sulaiman-lah pusat seluruh kepercayaan dan pemerintahan segala bangsa. Keyakinan ini bukanlah berangkat tanpa landasan.
Dalam keyakinan Yudaisme yang sesungguhnya telah bergeser jauh dari Taurat yang dibawa oleh Musa a. S., bangsa Yahudi meyakini bahwa di suatu hari nanti seorang Messiah (The Christ) akan mengangkat derajat dan kedudukan bangsa Yahudi menjadi pemimpin dunia.
Kehadiran Mesiah inilah yang menjadi inti dari semangat kaum Yahudi untuk memenuhi Tanah Palestina. Namun hal ini menjadi perdebatan utama di kalangan Yahudi yang pro-Zionis dengan yang anti-Zionis.
Bagi yang pro-Zionisme, mereka menganggap Kuil Sulaiman harus sudah berdiri untuk menyambut kedatangan Messiah yang akan bertahta di atas singgasananya. Sedangkan bagi kaum Yahudi yang menolak Zionisme, bagi mereka, Messiah sendirilah yang akan datang dan memimpin pembangunan kembali Haikal Sulaiman yang pada akhirnya diperuntukkan bagi pusat pemerintahan dunia (One World Order).
Mengenai benar tidaknya lokasi bekas reruntuhan Kuil Sulaiman tepat berada di bawah Masjidil Aqsha, para sejarawan masih berbeda pendapat. Beberapa peneliti bahkan meyakini bahwa wilayah bekas berdirinya Kuil Sulaiman tersebut sesungguhnya berasa di luar kompleks Masjidil Aqsha sekarang ini.
Sejak menjajah Yerusalem di tahun 1967, kaum Zionis selalu berupaya merusak Masjidil Aqsha. Tahun 1969 sekelompok Yahudi fanatik berupaya membakar Masjid ini. Mereka juga terus melakukan penggalian di bawah tanah Masjidil Aqsha dengan alasan tengah melakukan riset arkeologis.
Belum cukup dengan itu, di dalam terowongan-terowongan yang digali, mereka juga mengalirkan air dalam jumlah besar dengan tujuan menggoyahkan kekuatan tanah di bawah masjid agar pondasi masjid menjadi rapuh. Akibatnya sekarang ini banyak pondasi masjid yang sudah rapuh dan jika ada gempa bumi sedikit saja maka bukan mustahil Masjidil Aqsha bisa runtuh.
Sekarang, tentara Zionis sudah secara terang-terangan hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Mereka tidak lagi mengeluarkan dalih macam-macam. Apakah ini merupakan tanda bahwa mereka sudah yakin bahwa sebentar lagi Messiah yang dinanti-nantikan akan segera hadir?
Hari Akhir
Menyongsong berdirinya Kuil Sulaiman, ‘Presiden’ Zionis-Israel Moshe Katsav melayangkan sepucuk surat kepada Perdana Menteri Vatikan yang berisi permintaan agar Tahta Suci Vatikan mengembalikan seluruh harta karun dan benda-benda berharga yang kini memenuhi kompleks Tahta Suci kepada mereka.
Kaum Zionis masih ingat betul, ketika di tahun 70M, pasukan Romawi menyerbu Yerusalem dan memboyong banyak harta karun dari Kuil Sulaiman dan membawanya ke Vatikan.
Jika harta karun sudah dikembalikan, maka ada satu syarat lagi menjelang hadirnya Messiah, yakni mereka harus menemukan dan menyembelih serta membakar seekor sapi betina berbulu merah berusia tiga tahun dan belum pernah melahirkan anak.
Untuk yang satu ini pun kaum Zionis telah mempersiapkannya. Melalui suatu proses rekayasa genetika, di tahun 1997, mereka telah mendapatkan seekor sapi dengan ciri-ciri tersebut.
Hanya saja, mereka terbentur satu persyaratan lagi, yakni penyembelihan dan pembakaran sapi merah ini harus dilakukan di atas kaki Bukit Zaitun.
Masalahnya, daerah ini sekarang belum bisa dijajah Zionis-Israel seperti wilayah Palestina lainnya. Kaki Bukit Zaitun masih berada di tangan yang berhak, yakni di tangan bangsa Palestina. Sebab itu, kaum Zionis selalu berupaya tanpa lelah mengusir orang-orang Palestina dari wilayah ini.
Memperdaya Pemeluk Kristen
Guna mencapai tujuannya, kaum Zionis tidak berusaha sendirian. Mereka juga memperdaya musuh-musuhnya yakni umat Kristen dan kaum Muslimin. Untuk memperdaya umat Kristiani, kaum Zionis menyusupkan nilai-nilai Talmud ke dalam Bibel seperti yang terjadi atas Injil Scofield atau Injil Darby.
Bahkan Injil versi King James sebagai Injil resmi Barat pun demikian. Sebab itu, tidak aneh jika sekarang ini sikap politik umat Kristiani seolah sama sebangun dengan kaum Yahudi. Padahal di dalam banyak ayat-ayat Talmud, kaum Yahudi ini begitu keras permusuhannya terhadap Kristen dan Yesus.
Keyakinan Injil juga menyebutkan tentang hadirnya The Christ kembali ke muka bumi (Maranatha atau The Second Coming) dalam wujud Tuhan seutuhnya. Kaum Yahudi menggiring opininya bahwa Maranatha tidak akan terjadi sebelum Haikal Sulaiman berdiri kembali di Yerusalem.
Kesamaan pandangan inilah yang membuat orang-orang Kristen mendiamkan ulah kaum Zionis yang hendak menghancurkan Masjidil Aqsha. Orang-orang Kristen ini telah terbius dengan retorika dan racun Zionis sehingga tidak bisa bersikap kritis dan mereka lupa bahwa salah satu agenda utama Zionis ini adalah juga meruntuhkan Tahta Suci Vatikan dan memindahkannya ke Yerusalem.
Dari sisi hukum internasional, upaya penghancuran Masjidil Aqsha juga tidak bisa dibenarkan. Berdasarkan Resolusi DK-PBB Nomor 242 dan beberapa resolusi lainnya, rezim Zionis Israel wajib melindungi masjid ini dan menuntut Zionis agar mundur dari seluruh wilayah Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza, dan menyerahkan wilayah itu kepada penduduk aslinya yang tak lain adalah rakyat Palestina. Namun dalam tataran praktek, resolusi ini tidak dijalankan.
Menurut keyakinan Yahudi, jika Messiah sudah bertahta di atas singgasana Haikal Sulaiman, maka Messiah itu akan memimpin kaum Yahudi untuk memerangi siapa pun yang tidak mau tunduk pada The New World Order, yakni si Yahudi itu sendiri. (Em/Rz)

Selasa, 21 Juni 2011

Kawinilah Aku, Kau kukontrak: Potret Nikah Mut'ah Sepasang Syiah (2-Habis)


             Pada tahun 1990 bertepatan dengan 1411 Hijriah majalah ASA (Assabiqunal Awwalun) edisi 5, 1411H, menurunkan sebuah kisah berjudul “Pasien Terakhir“. Tulisan berjumlah tiga lembar ini menuturkan kisah seorang mahasisiwi Syiah di Bandung yang mengidap penyakit seksual akibat kebiasaan nikah mut’ah.
Hal itu terungkap dari kecurigaan seorang Dokter bernama Hanung menangani sang korban. Awalnya sang dokter merasa heran ketika seorang mahasiswi yang lebih cocok dipanggil ukhti itu, mengeluh merasa sakit di sekitar (maaf) alat kelaminnya. Usut punya usut ternyata hal itu terkait dengan sebuah pengajian.
Apa hubungannya penyakit kelamin dengan pengajian? Rupanya ukhti tersebut telah akrab mengikuti pengajian aliran Syiah yang memang mengiming-imingi pahala dengan nikah mut'ah. Ia pun bergonta-ganti bersama pasangan-pasangan Syi'i lainnya lengkap dengan titah bahwa mut'ah tidak bertabrakan dengan agama. Abu Abdullah berkata, "menikahlah dengan seribu wanita, karena wanita yang dimut'ah adalah wanita sewaan.". Begitu bunyi ayat di Al Kafi, sebuah kitab panutan aliran Syiah.
Kisah ukhti berkerudung lebar ini pun sempat dilaporkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI) kepada Kejaksaan Agung dan seluruh gubernur. Semoga kejadian yang menimpa wanita berkerudung lebar tersebut bisa menjadi ibrah bagi kita. Jangan melihat Syiah dari janji manisnya, tapi selami ajarannya.
Untuk tidak berpanjang kalam, berikut kami tampilkan kisah lengkapnya. Selamat membaca.
***
Untuk kedua kalinya wanita itu pergi ke dokter Hanung, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di kota Bandung. Sore itu ia datang sambil membawa hasil laboratorium seperti yang diperintahkan dokter dua hari sebelumnya. Sudah beberapa Minggu dia mengeluh merasa sakit pada waktu buang air kecil (drysuria) serta mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vaginal discharge).
Sore itu suasana di rumah dokter penuh dengan pasien. Seorang anak tampak menangis kesakitan karena luka di kakinya, kayaknya dia menderita Pioderma. Di sebelahnya duduk seorang ibu yang sesekali menggaruk badannya karena gatal. Di ujung kursi tampak seorang remaja putri melamun, merenungkan acne vulgaris (jerawat) yang ia alami.
Ketika wanita itu datang ia mendapat nomor terakhir. Ditunggunya satu persatu pasien berobat sampai tiba gilirannya. Ketika gilirannya tiba, dengan mengucapkan salam dia memasuki kamar periksa dokter Hanung. Kamar periksa itu cukup luas dan rapi. Sebuah tempat tidur pasien dengan penutup warna putih. Sebuah meja dokter yang bersih. Di pojok ruang, terdapat sebuah wastafel untuk mencuci tangan setelah memeriksa pasien serta kotak yang berisi obat-obatan.
Sejenak dokter Hanung menatap pasiennya. Tidak seperti biasa, pasiennya ini adalah seorang wanita berjilbab rapat dan bercadar. Tidak ada yang kelihatan kecuali sepasang mata yang menyinarkan wajah duka. Setelah wawancara sebentar (anamnese) dokter
Hanung membuka amplop hasil laboraturium yang dibawa pasiennya. Dokter Hanung terkejut melihat hasil laboraturium. Rasanya adalah hal yang mustahil. Ada rasa tidak percaya terhadap hal itu. Bagaimana mungkin seorang wanita berjilbab yang tentu saja menjaga kehormatannya terkena penyakit itu, penyakit yang hanya mengenai orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan sexksual.
Dengan wajah tenang dokter Hanung melakukan anamnese lagi secara cermat.
+ “Saudari masih kuliah?”
- “Masih dok.”
+ “Semester berapa?”
- “Semester tujuh dok.”
+ “Fakultasnya?”
- “Sospol”
+ “Jurusan komunikasi massa ya?”
Kali ini ganti pasien terakhir itu yang kaget. Dia mengangkat muka dan menatap dokter Hanung dari balik cadarnya.
- “Kok dokter tahu?”
+ “Aah,….tidak, hanya barangkali saja!”
Pembicaraan antara dokter Hanung dengan pasien terakhirnya itu akhirnya seakan-akan beralih dari masalah penyakit dan melebar kepada persoalan lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah penyakit itu.
+ “Saudari memang penduduk Bandung ini atau dari luar kota?
Pasien terakhir itu nampaknya mulai merasa tidak enak dengan pertanyaan dokter yang mulai menyimpang dari masalah-masalah medis itu. Dengan jengkel dia menjawab.
- “Ada apa sih Dok…..kok tanya macam-macam?”
+ “Aah enggak,……..barangkali saja ada hubungannya dengan penyakit yang saudari derita.”
Pasien terakhir ini tampaknya semakin jengkel dengan pertanyaan dokter yang kesana-kemari itu. Dengan agak kesal dia menjawab.
- “Saya dari Pekalongan.”
+ “Kost-nya?”
- “Wisma Fathimah, jalan Alex Kawilarang 63.”
+ “Di kampus sering mengikuti kajian Islam yaa?”
- “Ya,..kadang-kadang Dok.”
+ “Sering mengikuti kajian Bang Jalal?”
Sekali lagi pasien terakhir itu menatap dokter Hanung.- “Bang Jalal siapa?” Tanyanya dengan nada agak tinggi.
+ “Tentu saja Jalaluddin Rachmat, Di Bandung siapa lagi Bang Jalal selain dia….kalau di Yogya ada Bang Jalal Muksin.”
- “Yaa,…….kadang-kadang saja saya ikut.”
+ “Di Pekalongan,……(sambil seperti mengingat-ingat) kenal juga dengan Ahmad Baraqba?”
Pasien terakhir itu tampak semakin jengkel dengan pertanyaan-pertanyaan dokter yang semakin tidak mengarah itu. Tetapi justru dokter Hanung manggut-manggut dengan keterkejutan pasien terakhirnya. Dia menduga bahwa penelitian penyakit pasiennya itu hampir selesai. Akhirnya dengan suara yang penuh dengan tekanan dokter Hanung berkata.
- “Begini saudari, saya minta maaf atas pertanyaan-pertanyaan saya yang ngelantur tadi, sekarang tolong jawab pertanyaan saya dengan jujur demi untuk therapi penyakit yang saudari derita,…………..”
Sekarang ganti pasien terakhir itu yang mengangkat muka mendengar perkataan dokter Hanung. Dia seakan terbengong dengan pertanyaan apa yang akan dilontarkan oleh dokter yang memeriksanya kali ini.
+ “Sebenarnya saya amat terkejut dengan penyakit yang saudari derita, rasanya tidak mungkin seorang ukhti mengidap penyakit seperti ini.”
- “Sakit apa dok?” Pasien terakhir itu memotong kalimat dokter Hanung yang belum selesai dengan amat Penasaran.
+ “Melihat keluhan yang anda rasakan serta hasil laboraturium semuanya menyokong diagnosis gonorhe, penyakit yang disebabkan hubungan seksual.” Seperti disambar geledek perempuan berjilbab biru dan berhijab itu, pasien terakhir dokter Hanung sore itu berteriak,
“Tidak mungkin!!!”
Dia lantas terduduk di kursi lemah seakan tak berdaya, mendengar keterangan dokter Hanung. Pandangan matanya kosong seakan kehilangan harapan dan bahkan seperti tidak punya semangat hidup lagi. Sementara itu pembantu dokter Hanung yang biasa mendaftar pasien yang akan berobat tampak mondar-mandir seperti ingin tahu apa yang terjadi. Tidak seperti biasanya dokter Hanung memeriksa pasien begitu lama seperti sore ini. Barangkali karena dia pasien terakhir sehingga merasa tidak terlalu tergesa-gesa maka pemeriksaannya berjalan agak lama. Tetapi kemudian dia terkejut mendengar jeritan pasien terakhir itu sehingga ia merasa ingin tahu apa yang terjadi.
Dokter Hanung dengan pengalamannya selama praktek tidak terlalu kaget dengan reaksi pasien terakhirnya sore itu. Hanya yang dia tidak habis pikir itu kenapa perempuan berjilbab rapat itu mengidap penyakit yang biasa menjangkit perempuan-perempuan nakal.
Sudah dua pasien dia temukan akhir-akhir ini yang mengidap penyakit yang sama dan uniknya sama-sama mengenakan busana muslimah. Hanya yang pertama dahulu tidak mengenakan hijab penutup muka seperti pasien yang terakhirnya sore itu. Dulu pasien yang pernah mengidap penyakit yang seperti itu juga menggunakan pakaian muslimah, ketika didesak akhirnya dia mengatakan bahwa dirinya biasa kawin mut’ah.
Pasiennya yang dahulu itu telah terlibat jauh dengan pola pikir dan gerakan Syi’ah yang ada di Bandung ini. Dari pengalaman itu timbul pikirannya menanyakan macam-macam hal mengenai tokoh-tokoh Syi’ah yang pernah dia kenal di kota Kembang ini dan juga kebetulan mempunyai seorang teman dari Pekalongan yang menceritakan perkembangan gerakan Syi’ah di Pekalongan. Beliau bermaksud untuk menyingkap tabir yang menyelimuti rahasia perempuan yang ada di depannya sore itu.
+ “Bagaimana saudari… penyakit yang anda derita ini tidak mengenai kecuali orang-orang yang biasa berganti-ganti pasangan seks. Rasanya ini tidak mungkin terjadi pada seorang muslimah seperti anda. Kalau itu masa lalu anda baiklah saya memahami dan semoga dapat sembuh, bertaubatlah kepada Allah,….atau mungkin ada kemungkinan yang lain,…?”
Pertanyaan dokter Hanung itu telah membuat pasien terakhirnya mengangkat muka sejenak, lalu menunduk lagi seperti tidak memiliki cukup kekuatan lagi untuk berkata-kata. Dokter Hanung dengan sabar menanti jawaban pasien terakhirnya sore itu. Beliau beranjak dari kursi memanggil pembantunya agar mengemasi peralatan untuk segera tutup setelah selesai menangani pasien terakhirnya itu.
- “Saya tidak percaya dengan perkataan dokter tentang penyakit saya !” Katanya terbata-bata.
+ “Terserah saudari,…….tetapi toh anda tidak dapat memungkiri kenyataan yang anda sandang-kan?”
- “Tetapi bagaimana mungkin mengidap penyakit laknat tersebut sedangkan saya selalu berada di dalam suasana hidup yang taat kepada hukum Allah?”
+ “Sayapun berprasangka baik demikian terhadap diri anda,….tetapi kenyataan yang anda hadapi itu tidak dapat dipungkiri.”
Sejenak dokter dan pasien itu terdiam. Ruang periksa itu sepi. Kemudian terdengar suara dari pintu yang dibuka pembantu dokter yang mengemasi barang-barang peralatan administrasi pendaftaran pasien. Pembantu dokter itu lantas keluar lagi dengan wajah penuh tanda tanya mengetahui dokter Hanung yang menunggui pasiennya itu.
+ “Cobalah introspeksi diri lagi, barangkali ada yang salah,…….. sebab secara medis tidak mungkin seseorang mengidap penyakit ini kecuali dari sebab tersebut.”
- “Tidak dokter,…….selama ini saya benar-benar hidup secara baik menurut tuntunan syari’at Islam,…..saya tetap tidak percaya dengan analisa dokter.”
Dokter Hanung mengerutkan keningnya mendengar jawaban pasiennya. Dia tidak merasa sakit hati dengan perkataan pasiennya yang berulang kali mengatakan tidak percaya dengan analisisnya. Untuk apa marah kepada orang sakit. Paling juga hanya menambah parah penyakitnya saja, dan lagi analisanya toh tidak menjadi salah hanya karena disalahkan oleh pasiennya. Dengan penuh kearifan dokter itu bertanya lagi,……..
+ “Barangkali anda biasa kawin mut’ah?? Pasien terakhir itu mengangkat muka,
- “Iya dokter, Apa maksud dokter”?
+ “Itu kan berarti anda sering kali ganti pasangan seks secara bebas."
- “Lho,… tapi itukan benar menurut syari’at Islam dok!" Pasien itu membela diri.
+ “Ooo,…Jadi begitu,…kalau dari tadi anda mengatakan begitu saya tidak bersusah payah mengungkapkan penyakit anda. Tegasnya anda ini pengikut ajaran Syi’ah yang bebas berganti-ganti pasangan mut’ah semau anda. Ya itulah petualangan seks yang anda lakukan. Hentikan itu kalau Anda ingin selamat”.
- “Bagaimana dokter ini, saya kan hidup secara benar menurut Syari’at Islam sesuai dengan keyakinan saya, dokter malah melarang saya dengan dalih-dalih medis.”
Sampai di sini dokter Hanung terdiam. Sepasang giginya terkatup rapat dan dari wajahnya terpancar kemarahan yang sangat terhadap perkataan pasiennya yang tidak mempunyai aturan itu. Kemudian keluarlah perkataan yang berat penuh tekanan.
+ “Terserah apa kata saudari membela diri,… anda lanjutkan petualangan seks anda, dengan resiko anda akan berkubang dengan penyakit kelamin yang sangat mengerikan itu, dan sangat boleh jadi pada suatu tingkat nanti anda akan mengidap penyakit AIDS yang sangat mengerikan itu,…atau anda hentikan dan bertaubat kepada Allah dari mengikuti ajaran bejat itu, kalau anda menghendaki kesembuhan!”
- “Ma..maaf, Dok, saya telah membuat dokter tersinggung!” Dokter Hanung hanya mengangguk menjawab perkataan pasiennya yang terbata-bata itu.
+ “Begini saudari,…tidak ada gunanya resep saya berikan kepada anda kalau toh tidak berhenti dari praktek kehidupan yang selama ini anda jalani. Dan semua dokter yang anda datangi pasti akan bersikap sama,… sebab itu terserah kepada saudari. Saya tidak bersedia memberikan resep kalau toh anda tidak mau berhenti.”
- “Ba…baik , Dok, …Insya Allah akan saya hentikan!”
Dokter Hanung segera menuliskan resep untuk pasien terakhir itu, kemudian menyodorkan kepadanya.
- “Berapa Dok?”
+ “Tak usahlah,….saya sudah amat bersyukur kalau anda mau menghentikan cara hidup binatang itu dan kembali kepada cara hidup yang benar menurut tuntunan dari Rasulullah. Saya relakan itu untuk membeli resep saja.”
Pasien terakhir dokter Hanung itu tersipu-sipu mendengar jawaban dokter Hanung.
- “Terima kasih Dok,…….permisi.”
Perempuan itu kembali melangkah selangkah demi selangkah di pelataran rumah Dokter Hanung. Ia berjalan keluar teras dekat bougenvil biru yang seakan menyatu dengan warna jilbabnya. Sampai di gerbang dia menoleh sekali lagi ke teras, kemudian hilang ditelan keramaian kota Bandung yang telah mulai temaran di sore itu.(er)

Kamis, 16 Juni 2011

Kawinilah Aku, Kau Kukontrak: Potret Nikah Mut’ah Sepasang Syiah (1)

Minggu 5 Oktober 1997, Harian Media Indonesia, menurunkan sebuah berita mengenai kehidupan mahasiswa di Yogyakarta yang menjalani nikah mut’ah sebagai sebuah doktrin dalam Syiah.
Kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, tentang kesesatan ajaran Syiah yang tidak hanya cacat secara akidah, namun juga dipenuhi kejangggalan dalam perkara syahwat biologis.

Anehnya, sekalipun perkawinan berlangsung dalam jangka waktu tertentu saja, serta dapat dilakukan tanpa ada saksi dan wali ini banyak ditentang kalangan agamawan, namun masih tetap banyak pasangan yang melakukannya. Bahkan, saat itu kawin kontrak telah pula merambah kehidupan kalangan mahasiswa di berbagai perguruan tinggi.
Meskipun, bila diamati, tak dapat dipungkiri bahwa kebanyakan mahasiswa yang melakukan kawin kontrak adalah para penganut aliran Syiah. Harian Media Indonesia pun kemudian mencoba mengurai pelaku nikah mut’ah yang tidak lain sepasang mahasiswa Yogja.
Tengok saja pengakuan Ani –bukan nama sebenarnya- mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta yang telah dua kali menjalani kawin kontrak. Menurut wanita yang saat itu berusia 24 tahun, menyatakan bahwa bujukan dari pasangannyalah yang telah mampu meluluhkan hatinya untuk melakukan kawin kontrak.
Ceritanya begini. Sekitar tahun 1992 saat baru memasuki jenjang kuliah, ia jatuh cinta pada kakak kelasnya, sebut saja Adi. Penampilannya yang sopan serta ketekunan ibadah lelaki pujaannya itu, semakin mempertebal rasa cinta wanita ini. Ibarat gayung bersambut, ternyata sang kekasih memiliki perasaan yang sama. Maka ketika Adi menyatakan cintanya, kesempatan itu tentu saja tak disia-siakan begitu saja, ia pun langsung menerimanya dengan sepenuh hati.
Rasa cinta mereka pun semakin hari semakin tumbuh subur. Tak ayal setiap ajakan dan permintaan pacarnya selalu dituruti. Bukan apa-apa, sebab ia sudah menganggap pacarnya itu bukan orang lain lagi. Waktu pun terus berlalu. Sekitar enam bulan sejak mereka pacaran. Ani diajak pacarnya untuk masuk ke dalam sebuah kelompok pengajian Syiah. Kala itu ia tidak menolaknya sedikitpun. Apalagi Ani, anak kedua dari dua bersaudara ini masih merasakan kurang dalam ilmu agama.
Awalnya, ketika baru beberapa kali mengikuti pengajian ini. Ia merasakan ada perbedaan ajaran Syiah dengan apa yang pernah didapatnya di bangku sekolah dulu. Tapi, segala prasangka buruk segera ditepisnya, karena ia tetap berpegang pada keyakinan bahwa Adi, pacarnya itu tak akan menjerumuskan dirinya dalam kesesatan.
“Saya sempet bertanya kepada Adi, tapi ia menyuruh saya agar pasrah dan ikhlas”. Kenang Ani.

Tak lama berselang, kurang lebih satu tahun sejak mereka bergabung dalam kelompok ini, tanpa diduga Adi mengutarakan isi hatinya untuk melakukan kawin kontrak dengannya. Pasalnya, sesuai dengan apa yang diajarkan Imam pada aliran Syiah ini, perkawinan dapat dilakukan dengan cara kawin kontrak. Dalam keyakinan Syiah, langkah ini ditujukan untuk menghindari diri dari godaan nafsu biologis serta perbuatan zina.
Yakin akan pengajaran itu, Ani pun menerima ajakan pacarnya itu. Acara Ijab kabul segera dilaksanakan. Mereka berdua sepakat untuk menjalani kawin kontrak untuk jangka waktu satu tahun.
“Saat itu tak ada lagi keraguan. Saya malah senang karena kebutuhan kami, baik lahir dan batin dapat terpenuhi tanpa melanggar larangan agama”. Ujar mahasiswi yang kini sedang menjalani ujian skripsi ini.
Padahal, menurutnya kalau dibayangkan saat itu, entah bagaimana sikap orang tuanya seandainya mereka tahu langkah yang telah dijalaninya. Bagaimana tidak, kawin kontrak itu dilakukan tanpa persetujuan serta saksi orang tuanya. Sebab, menurut kelompok ini saksi dapat diwakili oleh ketua kelompok serta orang-orang yang hadir saat itu.
“Orang tua tidak wajib datang atau menjadi saksi. Ada yang mewakili sebagai saksi saja sudah cukup”. Ungkap wanita itu dengan enteng.
Setelah satu tahun berlalu, rasa bosan mulai timbul di hati kedua insan ini. Mereka pun sepakat untuk tidak meneruskan ikatan perkawinan yang telah dijalani keduanya sejak satu tahun silam. Ani pun kembali menjalani kehidupannya tanpa seorang kekasij di sisinya.
Tapi, ini tak berlangsung lama. Dan ternyata kekasih barunya itu tak lain adalah adik kandung Adi sendiri, mantan “suaminya” yang dulu. Alasannya, Ani telah merasa cocok dengan lingkungan keluarga Adi.
Bisa diduga, keduanya juga melakukan kawin kontrak dengan jangka waktu satu tahun. Dan seperti sebelumnya, kawin kontrak ini pun hanya berumur satu tahun saja.
“Saya tidak menemukan kasih sayang seperti yang diberikan kakaknya, sehingga setelah satu tahun saya memutuskan tidak meneruskan lagi” tambah anak seorang pengusaha yang bergerak dibidang kontraktor ini.
Sebenarnya, selama ia menjalani kawin kontrak tak sedikit gunjingan yang diterimanya. Namun diibaratkan, ‘masuk kuping kanan keluar kuping kiri’, tak satupun gunjingan itu yang digubrisnya. Tetapi, lama kelamaan mereka ini merasa dikucilkan teman-temannya, dan Ani pun merasa stres, terlebih sejak ia pisah dengan ‘suami’ keduanya.
“Saya mulai dijauhi teman-teman kost, mereka tampak sekali menjaga jarak”. Katanya dengan sedikit terbata-bata.
Untungnya, sikap teman-teman serta dasar agama yang dimilikinya waktu kecil mampu menuntunnya untuk meninggalkan kebiasaan kawin mut’ah. “Akhirnya, saya memutuskan untuk menjauhi kehidupan yang selama ini telah saya lakukan itu”. Tutur wanita yang tampak tegar akan keadaannya itu. Alhamdulillah. (pz/eramuslim)
Insya Allah bersambung…

Senin, 13 Juni 2011

Pengunungan adalah Pasak Dari segi bentuk dan fungsi


وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
      Allah berfirman, “Dan gunung-gunung sebagai pasak.” (QS An-Naba’ [78]: 7).
Pada zaman dulu, gunung hanya dikenal sebagai blok batu menonjol dari bumi. Definisi ini dianggap berlaku sampai 1835, ketika Pierre Bouguer menunjukkan bahwa gaya gravitasi yang tercatat di pegunungan Andes adalah jauh kurang dari apa yang seharusnya untuk blok batu besar semacam itu. Konon, baginya, blok besar dari jenis yang sama harus terbenam jauh di dalam bumi. Atas dasar itu, kelainan gravitasi tersebut harus ditafsirkan.
Pada pertengahan abad ke-19, George Everest menaruh perhatian yang besar pada kelainan hasil pengukuran gravitasi dari Pegunungan Himalaya di dua tempat yang berbeda. Namun Everest gagal untuk menafsirkan fenomena ini dan ia menyebutnya sebagai Misteri india. Namun, George Airy pada tahun 1865 menyatakan bahwa semua rantai pegunungan di bumi merupakan blok yang mengapung di atas lautan magma (yaitu bahan batuan cair di bawah kerak bumi) dan bahwa semua bahan cair tersebut sebenarnya lebih tebal daripada gunung-gunung itu sendiri. Akibatnya, gunung-gunung harus menyelam ke bahan kepadatan tinggi ini untuk menjaga keseimbangannya.
Ahli geologi menemukan fakta bahwa kerak bumi terdiri dari lempengan-lempengan yang berdekatan di sebut benua, dan pegunungan yang besar terapung di lautan bahan cair dan batuan padat di bawah permukaan. Mereka juga menemukan bahwa gunung memiliki akar yang membantu mereka mengambang dan terus diikat dengan pelat bumi sehingga tidak akan bergetar. Pada 1948, geologist Van Anglin menyatakan dalam bukunya Geomorfologi (di halaman no. 27) bahwa saat ini telah diketahui dengan cukup baik bahwa ada suatu akar untuk setiap gunung di bawah kerak bumi.
Fungsi gunung di bumi adalah untuk mengikat kerak bumi. Fakta ini dibuktikan oleh prinsip keseimbangan hidrostatik bumi sebagaimana digambarkan oleh Dutton, geologist Amerika Serikat, pada tahun 1889. Dia menyatakan bahwa tonjolan bumi terbenam ke dalam bumi dengan cara yang sesuai dengan ketinggian mereka. Apalagi, setelah adanya lempeng bumi itu terbukti pada tahun 1969, menjadi jelas bahwa gunung-gunung berperan untuk menjaga keseimbangan semua lempengan.
Mukjizat Ilmiah
Manusia tidak tahu fakta tentang gunung-gunung yang hanya baru-baru ini akan tersedia di pertengahan abad ke-19. Sementara itu, Alquran dalam ayat ini menegaskan secara otoritatif bahwa gunung-gunung seperti pasak dalam hal bentuk dan fungsi mereka.
Baru-baru ini, kiasan yang akurat dari ayat ini terbukti benar. Gunung memiliki dua bagian: satu di permukaan dan yang lain di bawah tanah yang berfungsi untuk mengikat apa yang terikat dengannya. Demikian pula, sebuah gunung yang memiliki dua bagian: satu menonjol pada kerak bumi dan yang lain terbenam di bawah tanah, dengan cara yang sesuai dengan ketinggian. Fungsinya adalah untuk mengikat pelat kerak bumi dan mencegah mereka dari goncangan karena lapisan cair di bawahnya. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa Al Qur'an adalah firman Allah Pencipta gunung-gunung dan seluruh alam semesta.
Allah berfirman: “Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui”? (Al-Mulk: 14)
 
Abu Abdillah Al Fatih.

Pernyataan Sikap Bersama Ahlussunnah Indonesia Terhadap Syiah Imamiyyah Itna'asyariyyah Indonesia

بسم الله الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Pernyataan Sikap Bersama Ahlussunnah Indonesia
Kami Ahlussunnah Indonesia menyatakan sikap bersama tentang keberadaaan Syiah Imamiyyah Itna’asyariyyah di Indonesia sebagai berikut:
MENIMBANG
  1. Ajaran Ahlussunnah adalah Ajaran dan jalan Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan Sahabatnya hingga hari kiamat. (QS. An-Nisa 115 dan Al-Hasyr : 7)
  2. Siapapun yang tidak sesuai dan bahkan menyelisihi Ahlussunnah wal jama’ah, berarti menyelisihi kebenaran, maka dia tersesat. (Q.S Yunus : 32 dan Al An’am 55)
  3. Ahlussunnah meyakini bahwa Al Qur’anul Karim adalah Kitab yang diturunkan kepada Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetap terjaga dari penambahan dan pengurangan hingga hari kiamat (Q.S Al Hirr :9). Sedangkan syi’ah meyakini bahwa Al- Qur’an yang ada terdapat pengurangan dan tidak otentik. Ulama besar Syi’ah Husein bin Muhammad Taqi An Nuri At Tabarsi dalam kitabnya “Fashlul Khithob fi Itsbat Tahrif Kitab Rabbil arbab” berkata : “Ahlun Naqli Wal Atsar dari kalangan khusus (Syi’ah) dan umum (Ahlussunnah) sepakat bahwa Al Qur’an yang ditangan ummat Islam saat ini bukanlah Al Qur’an seutuhnya”. Dan Al-Qur’an versi Syi’ah disebut dengan mushhaf Fathimah berjumlah 17.000 ayat dan akan dibawa oleh Imam Mahdi (AlKafi juz, 2 hal. 597, cet Beirut danFaslul Khithab hal 235).
  4. Syi’ah menyelisihi Ahlussunnah dalam rukun iman. Ahlussunnah meyakini Rukun Iman ada Enam yaitu Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman Kitab-kitab Allah, Iman kepada para Rosul Allah, Iman kepada Hari Kebangkitan, dan Iman kepada Qadar-Nya, baik ataupun buruk. Sedangkan Syi’ah meyakini bawa Rukun Iman ada 5 yaitu At Tauhid, An Nubuwwah, Al Imamah, Al Adl, Al Ma’ad.
  5. Syi’ah menyelisihi Ahlussunnah dalam rukun Islam. Ahlussunnah meyakini Rukun Islam ada 5 yaitu Dua kalimat Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. Sedangkan Syi’ah meyakini bawa Rukun Islam ada 5 yaitu Shalat, Puasa, Zakat, Haji, dan wilayah, bahkan Al wilayah lebih utama di banding rukun Islam lainnya dalam kitab Ushul Kafi.
  6. Ahlussunnah telah sepakat bahwa Manusia yang terbaik dari Ummat ini setelah Rosulullah adalah Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq dan Sayyidina Umar Rodhiyallahu ‘anhuma. Sedangkan menurut syi’ah mereka berdua adalah kafir dan dilaknat oleh Allah, para malaikat dan manusia. (Al Kafi juz 8 hal. 246, Haqqul Yaqin hal. 367 dan 519)
  7. Ahlussunnah sepakat bahwa Mut’ah hukumnya Haram. Sedang Syiah menghalalkan Mut’ah.
  8. Ahlussunnah meyakini bahwa ‘Ishmah (kema’shuman) hanya dimiliki oleh para Nabi dan Rosul. Sedangkan syi’ah meyakini bahwa ‘Ishmah juga dimiliki oleh para Imam yang dua belas.
  9. Syi’ah Imamiyyah Itsna ‘asyariyah telah berdusta atas nama ahlul bait dalam hal menetapkan pokok-pokok ajaran.
  10. Ahlussunnah dimata orang syi’ah adalah kafir (Murtad), anak zina, halal darah dan hartanya.
  11. Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H./Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi’ ah sebagai berikut: Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jamm’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia. Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.
  12. Surat Edaran Departemen Agama Nomor D/BA.01/4865/1983, tanggal 5 Desember 1983 perihal “Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah”
  13. Pada poin ke-5 tentang Syi’ah Imamiyah (yang di Iran dan juga merembes ke Indonesia, red) disebutkan sejumlah perbedaannya dengan Islam. Lalu dalam Surat Edaran Departemen Agama itu dinyatakan sbb: “Semua itu tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan ajaran Islam yang sesungguhnya. Dalam ajaran Syi’ah Imamiyah pikiran tak dapat berkembang, ijtihad tidak boleh. Semuanya harus menunggu dan tergantung pada imam. Antara manusia biasa dan Imam ada gap atau jarak yang menganga lebar, yang merupakan tempat subur untuk segala macam khurafat dan takhayul yang menyimpang dari ajaran Islam.” (Surat Edaran Departemen Agama No: D/BA.01/4865/1983, Tanggal: 5 Desember 1983, Tentang: Hal Ikhwal Mengenai Golongan Syi’ah, butir ke 5).
MENYATAKAN
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas dan pandangan dari para nara sumber, yang mewakili ormas-ormas Islam, mengambil kesimpulan dan menyatakan bahwa:
  1. Ahlussunnah tidak dapat dipersatukan dengan Syiah, karena berbeda dalam Ushuluddin (Aqidah/Tauhid).
  2. Syiah berbahaya bagi agama, bangsa dan negara.
  3. Mendesak MUI untuk mengeluarkan fatwa lagi tentang sesatnya Syi’ah secara tegas.
  4. Menedesak Pemerintah agar melarang Syi’ah dan aktifitasnya di seluruh wilayah Indonesia, Agar tidak timbul konflik seperti di Irak, Yaman, Pakistan dan Negara lain.
  5. Kami Ahlussunnah (Muslimin Indonesia) sangat menolak keras MUHSIN (Forum Ukhuwah Sunni-Syiah) yang digagas beberapa waktu yang lalu oleh aktivis aktivis syiah dan oknum yang mengatas namakan Muslimin Indonesia di Jakarta.
Jakarta, Jum’at 8 Rojab 1432 H/10 Juni 2011
Ahlussunnah Indonesia
Yang Membuat Pernyataan:
  • PP Muhammadiyah (Agus Tri Sundani)
  • Nahdlatul ‘Ulama(M. Idrus Ramli)
  • Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) (Amlir Syaifa Yasin)
  • Badan Kerjasama Pondok Pesantren se-Indonesia (BKSPPI) (KH. A. Cholil Ridwan, Lc.)
  • Persis (Persatuan Islam) (Tiar Anwar Bakhtiar)
  • Perhimpunan Al-Irsyad (Aminullah)
  • Al-Bayyinat (Achmad Zein Alkaf)
  • Lembaga Tarbiyah Islamiyyah (Arif Munandar R.)
  • Gema Salam(Abdurrahman Humaidan)
  • Pemuda Al-Irsyad Al-Islamiyah (Fahmi.B.)
  • Hidayatullah (P Gadiman Djojonegoro)
  • Harakah Sunniyyah untuk Masyarakat Islami (HASM) (Aby Fadel)
  • KOEPAS (M Rizal)
  • PP. Jum’iyyah An-Najat (Muhammad Faisal, S Pd. M.MPd)
  • PP. Jam’iyah Ukhuwah Islamiyah (Abdul Malik Akbar)
  • Wahdah Islamiyyah
  • Robithoh ‘Alawiyyah
  • Forum Kajian Aliran Agama (FKAA) Bandung
(SP/eramuslim.com)

Jumat, 03 Juni 2011

Terorisme, antara Konsprirasi Barat dan lemahnya pembinaan ummat

 

Departemen Dakwah DPP Wahdah Islamiyah menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Terorisme, antara Konspirasi Barat dan Lemahnya Pembinaan Umat” pada hari Kamis, 2 Juni 2011. Kegiatan yang dihadiri sekitar 1500 orang ini dilaksanakan di aula masjid Darul Hikmah kantor DPP Wahdah Islamiyah, Jl. Antang Raya Makassar.

Sebagai pembicara tunggal dalam tabligh Akbar ini adalah Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. MA. Pada awal pemaparan ustadz Zaitun menekankan bahwa pentingnya seorang muslim untuk mengetahui kondisi dalam masyarakat. Lebih penting lagi menurut beliau adalah seorang muslim harus tahu bagaimana menyikapi setiap persoalan dalam masyarakat. Begitupun terhadap persoalan terorisme, seorang muslim harus tahu dan bagaimana menyikapinya tentu saja sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.

Ustadz kemudian memaparkan tentang terorisme mulai dari makna, tanda-tanda dan sebab-sebab terjadinya aksi teror serta kelihaian barat dalam berkonspirasi untuk memberikan stigma teroris kepada kaum muslimin. Padahal mereka yang jelas-jelas melakukan tindakan kejahatan tidak dikatakan sebagai teroris. Beliau memberikan contoh-contoh aksi teror di luar negeri seperti Israel terhadap rakyat Palestina dan di dalam negeri seperti pengeboman masjid kantor polisi di Cirebon saat akan melaksanakan shalat Jum’at dan pengeboman di beberapa tempat lainnya. Ustadz yang juga salah satu pengurus MUI pusat ini kemudian menegaskan, “Islam bertentangan dengan terorisme, karena Islam tidak menghalalkan segala cara. Jihad atau perang di jalan Allah dalam Islam tidak bisa disamakan atau dijadikan pijakan untuk melakukan aksi teror. Jihad adalah suatu syariat agung dengan syarat dan aturan yang sangat ketat dan manusiawi.”

Diakhir materinya Ustadz Zaitun juga memberikan solusi bagaimana mengatasi masalah terorisme yang terjadi di kalangan kaum muslimin. Di antaranya adalah pemerintah dan ulama serta tokoh umat Islam harus peduli dengan masalah umat Islam di dalam maupun luar negeri. Menurut beliau ketidakpuasan sekelompok orang terhadap penanganan masalah umat bisa saja menimbulkan sikap anarkis bahkan aksi teror. Beliau mencontohkan kasus Ahmadiyah dan Syi’ah yang sekarang ini menjadi masalah di tengah umat, jika tidak segera dibubarkan bisa saja akan menimbulkan anarkisme di tengah masyarakat. Begitupun dengan masalah di luar negeri seperti Palestina dan di negara lainnya di mana kaum muslimin dizalimi.
Solusi yang lebih penting lagi dari itu menurut beliau adalah “Pembinaan Umat” yang intensif atau yang ia sebut dengan “Tarbiyah Islamiyah”. Salah satu penyebab terjadinya tindakan teror adalah pemahaman yang keliru terhadap jihad. Begitupun dengan munculnya ajaran-ajaran sesat. Ini disebabkan karena tidak adanya ulama atau tokoh yang membimbing mereka. Seyogyanya umat harus dekat dengan ulama sebagaimana umat Islam pada masa sahabat, tabi’in maupun atba’ut tabi’in, meski saat ini menurut beliau masih sulit karena kurangnya ulama yang rabbani. Namun untuk sekarang ini langkah kongkrit menurut beliau adalah dengan membentuk halaqah-halaqah tarbiyah. Di mana seseorang bisa memahami Islam dengan benar di bawah bimbingan yang intensif dari murabbi/murabbiyah-nya. Di dalam tarbiyah yang imaniyah, ilmiyah, wa’iyah (berwawasan luas) dan mutadarrijah (bertahap) inilah umat Islam dibimbing dan mengarahkan mereka kepada jalan yang benar.
Metode inilah yang selama ini diterapkan oleh Wahdah Islamiyah dalam membina umat utamanya kader-kader Wahdah Islamiyah disamping ta’lim-ta’lim, pengajian dan semacamnya. Ustadz menutup penyampaiannya dengan memberikan semangat kepada ustadz dan ustadzah Wahdah Islamiyah untuk semakin memperhatikan halaqah-halaqah tarbiyah yang menjadi amanah mereka.
Peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan ustadz meski beberapa diantara mereka harus berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. (af

Tabligh Akbar: Terorisme, antara Konspirasi Barat dan Lemahnya Pembinaan Umat

Departemen Dakwah DPP Wahdah Islamiyah menggelar Tabligh Akbar dengan tema “Terorisme, antara Konspirasi Barat dan Lemahnya Pembinaan Umat” pada hari Kamis, 2 Juni 2011. Kegiatan yang dihadiri sekitar 1500 orang ini dilaksanakan di aula masjid Darul Hikmah kantor DPP Wahdah Islamiyah, Jl. Antang Raya Makassar.
Sebagai pembicara tunggal dalam tabligh Akbar ini adalah Ketua Umum DPP Wahdah Islamiyah, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Lc. MA. Pada awal pemaparan ustadz Zaitun menekankan bahwa pentingnya seorang muslim untuk mengetahui kondisi dalam masyarakat. Lebih penting lagi menurut beliau adalah seorang muslim harus tahu bagaimana menyikapi setiap persoalan dalam masyarakat. Begitupun terhadap persoalan terorisme, seorang muslim harus tahu dan bagaimana menyikapinya tentu saja sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.

Ustadz kemudian memaparkan tentang terorisme mulai dari makna, tanda-tanda dan sebab-sebab terjadinya aksi teror serta kelihaian barat dalam berkonspirasi untuk memberikan stigma teroris kepada kaum muslimin. Padahal mereka yang jelas-jelas melakukan tindakan kejahatan tidak dikatakan sebagai teroris. Beliau memberikan contoh-contoh aksi teror di luar negeri seperti Israel terhadap rakyat Palestina dan di dalam negeri seperti pengeboman masjid kantor polisi di Cirebon saat akan melaksanakan shalat Jum’at dan pengeboman di beberapa tempat lainnya. Ustadz yang juga salah satu pengurus MUI pusat ini kemudian menegaskan, “Islam bertentangan dengan terorisme, karena Islam tidak menghalalkan segala cara. Jihad atau perang di jalan Allah dalam Islam tidak bisa disamakan atau dijadikan pijakan untuk melakukan aksi teror. Jihad adalah suatu syariat agung dengan syarat dan aturan yang sangat ketat dan manusiawi.”

Diakhir materinya Ustadz Zaitun juga memberikan solusi bagaimana mengatasi masalah terorisme yang terjadi di kalangan kaum muslimin. Di antaranya adalah pemerintah dan ulama serta tokoh umat Islam harus peduli dengan masalah umat Islam di dalam maupun luar negeri. Menurut beliau ketidakpuasan sekelompok orang terhadap penanganan masalah umat bisa saja menimbulkan sikap anarkis bahkan aksi teror. Beliau mencontohkan kasus Ahmadiyah dan Syi’ah yang sekarang ini menjadi masalah di tengah umat, jika tidak segera dibubarkan bisa saja akan menimbulkan anarkisme di tengah masyarakat. Begitupun dengan masalah di luar negeri seperti Palestina dan di negara lainnya di mana kaum muslimin dizalimi.

Solusi yang lebih penting lagi dari itu menurut beliau adalah “Pembinaan Umat” yang intensif atau yang ia sebut dengan “Tarbiyah Islamiyah”. Salah satu penyebab terjadinya tindakan teror adalah pemahaman yang keliru terhadap jihad. Begitupun dengan munculnya ajaran-ajaran sesat. Ini disebabkan karena tidak adanya ulama atau tokoh yang membimbing mereka. Seyogyanya umat harus dekat dengan ulama sebagaimana umat Islam pada masa sahabat, tabi’in maupun atba’ut tabi’in, meski saat ini menurut beliau masih sulit karena kurangnya ulama yang rabbani. Namun untuk sekarang ini langkah kongkrit menurut beliau adalah dengan membentuk halaqah-halaqah tarbiyah. Di mana seseorang bisa memahami Islam dengan benar di bawah bimbingan yang intensif dari murabbi/murabbiyah-nya. Di dalam tarbiyah yang imaniyah, ilmiyah, wa’iyah (berwawasan luas) dan mutadarrijah (bertahap) inilah umat Islam dibimbing dan mengarahkan mereka kepada jalan yang benar.

Metode inilah yang selama ini diterapkan oleh Wahdah Islamiyah dalam membina umat utamanya kader-kader Wahdah Islamiyah disamping ta’lim-ta’lim, pengajian dan semacamnya. Ustadz menutup penyampaiannya dengan memberikan semangat kepada ustadz dan ustadzah Wahdah Islamiyah untuk semakin memperhatikan halaqah-halaqah tarbiyah yang menjadi amanah mereka.

Peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan ustadz meski beberapa diantara mereka harus berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. [af/wimakassar]

Berita ini Anda juga bisa simak di eramuslim.com
Rekaman Audio Tabligh Akbar di atas Anda bisa dengar di sini.

Kamis, 02 Juni 2011

Tanda-Tanda Kiamat Di Masjidil Haram

 

"Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. " (HR. Bukhari)

Liputan Lengkap Dari Masjidil Haram
Assalamualaikum, sahabat yang dicintai Allah. Ana (saya) punya sajian mengejutkan yang insya Allah akan menghangatkan jiwa kita.
Sebelumnya, izinkan ana membawa antum bertamasya di Utopia Dunia Khayal Tingkat Tinggi yang satu persatu telah terbukti ini, di sisi lain menakjubkan dan di sisi lain menakutkan. Bagi orang beriman tentunya ini adalah hal yang sangat menggetarkan hati dan akan menambah keimanan dan rasa Takut dan tunduk terhadap Allah Subhanahuwwatala.
Akhukum fillah, tentunya Masjidil Haram tidak asing buat kita. Di sanalah lembah peradaban Islam bersinar ke seluruh bumi Allah ini. Lembah terjaga yang Insya Allah akan terjamin keamanannya hingga akhir zaman. Di sana ada Baitullah yang menjadi kiblat umat Islam sejagat, ke arah lembah inilah setiap saat wajah wajah mukminin mukminat terarah, menghadapkan wajahnya kepada simbol rumah Allah, Baitullah.
Lembah ini tak pernah sepi dikunjungi jutaan manusia dari berbagai penjuru dunia, tak heran, banyak yang ketagihan dan merasakan rindu yang mendalam ketika sudah merengkuh nikmatnya shalat di Masjidil Haram tepat di hadapan Baitullah.
Namun ikhwahfillah, ada yang berbeda, di Masjidil Haram saat ini. Mungkin kebanyakan orang biasa biasa saja melihat banyak perubahan di sekitar Masjidil Haram. Mungkin juga mereka tersenyum terkagum-kagum melihat gedung-gedung mewah yang berdiri Kokoh di samping Masjidil Haram saat ini.

(Di atas ini adalah beberapa foto yang sempat ana ambil dalam kunjungan pertama ana ke Baitullah)

(Gedung terlihat belum sempurna, dipuncak sana terlihat sebuah jam raksasa yang baru setengah selesai)

(Abraj Al Bait || The Royal Clock Tower Mecca)
Mengagumkan, tapi selama jeprat-jepret photo hati ana terus berbisik, siapakah gerangan yang merencakan gedung-gedung ini? dan kenapa harus di halaman Masjid suci ini?

(Abraj Al Bait || The Royal Clock Tower Mecca dan Salah satu Tower (Gerbang) Masjidil Haram)

(Tampak Depan Masjidil Haram dan Abraj Al Bait Persis Di sampingnnya)
Mengagumkan!
Menurut beberapa sumber, gedung yang dibangun di halaman Masjidil Haram dikenal dengan sebutan “Mecca Royal Clock Hotel Tower” yang direncanakan berketinggian lebih dari 601 meter!

(Mecca Royal Clock Hotel Tower, 601 Meter)
Ketinggiannya hanya selisih 200 meter dari gedung tertinggi duniasaat ini, yaitu Al Burj Khalifa Dubai (lihat foto di bawah).

Burj Khalifa, merupakan gedung tertinggi di dunia (828 meter) yang telah diresmikan Januari 2010 lalu, bangunan ini memecahkan rekor gedung tertinggi sebelumnya yaitu CN Tower dengan ketinggian 553 meter.

Perhatikan gedung yang dibangun di pinggir Al Haram ini lebarnya luar biasa. Bandingkan saja dengan gedung lain, Albraj Albait atau The Royal Clock Tower Meca ini memiliki luas 1,500,000 (1 juta) meter persegi. Antum bisa bayangkan berapa banyak bangunan di sana yang digusur dan berapa lahan bukit sebelah Masjid Al Haram yang dibongkar?
Ana inginmenangis, melihat bumi Allah dirusak dengan mesin-mesin raksasa itu. Debu-debu beterbangan di sekitar Masjid Haram. Masya Allah. Informasi juga dari aktifitas yang ana lihat, mungkin bukit di sekeliling masjid di lembah itu akan diratakan.
Jika sudah rata, bukankah lembah suci yang terjaga sejak zaman Nabiyullah Ibrahim as. itu tidak ada lagi dan berubah menjadi taman kota dengan gedung pencakar langit?
Siapa penghuni apartemen mewah itu nanti? Siapa? Akankah ini dijadikan lahan bisnis atau kepentingan politik. ALLAHUAKBAR!

(Poster Rencana Perombakan Masjidil Haram)
Coba Perhatikan, di antara tower tower yang direncanakan itu ada beberapa yang sudah jadi, di antaranya; InterContinental dan The Royal Clock Tower yang kita bahas di atas,Jika kita amati di atas ada dua tower Raksasa yang terhubung Mirip Twin Tower Petronas di Malaysia. Itu adalah gerbang masuk kompleks Masjid ini nanti.
Bisa antum lihat tidak ada tanda tanda Bukit di sana bukan? Padahal jalan yang melewati dua tower itu sebelumnya membelah dua bukit. Ketika ana mengambil foto ini, di sana baru terlihat ada aktifitas pembangunan tower sebelah kiri. Dan di sebelah kanan masih berupa bukit batu yang sedang dihancurkan.
Sebelumnya ana mengira itu pembangunan sebuah kompleks kantor atau supermarket super besar. Ana sendri aneh,bangunan ini berbedajauh dari Masjid, dan baru tersadar ternyata itu adalah gerbang utama untuk kompleks kota nanti.
Tanda Apakah Ini?
Padahal itu Tanah Haram. Menakutkan. Adakah manusia mulai berani merusak tanah Haram ini? Ataukah peminpin negri-negri Islam ini juga ikut serta dalam maraknya perlombaan pembangunan gedung-gedung pencakar langit dengan negara 'kaya' lain?
Coba perhatikan catatan perlombaan gedung-gedung pencakar langit di dunia yang hampir setiap tahun saling mengalahkan, di grafik berikut:

Perhatikan Gedung Tertinggi di atas, itu adalah Miles Towergedung yang akan mengalahkan Al Burj Dubai. Arab Saudi dengan kekayaanya berencana membangun gedung ini di Jedah. Lagi, ini merupakan calon gedung tertinggi di dunia dengan angka ketinggian Tertinggi 1600 Meter!(1,5 Kilometer Menjulang kelangit).
Ini Tidak Mengejutkan?
Setelah ana terus telusuri ternyata Miles Tower ini pun sudah ada pesaingnya yang tak tanggung-tanggung membangun gedung dengan ketinggian 3. 200 Meteratau 3 kilometer menjulang ke angkasa).

The Ultima Tower!
Bangunan yang membentuk kota pencakar langit yang didesain Architecture America —Eugene Tsui 1991— ini ditargetkan akan menelan biaya $150,000,000,000. - (150 Milyard Dolar Amerika). Bangunan yang berbentuk kota berfasilitas lengkap ini bisa menampung populasi sampai satu juta orang dengan luas keseluruhan 140 Juta Meter Persegi. Tentu saja Designer telah merancang segalanya termasuk Fasilitas LiftMutakhir hingga orang bisa mencapai lantai tertinggi gedung ini (diketinggian 3. 200 meter) hanya membutuhkan waktu 9 minutes and 40 detik. (Lihat: tdrinc.com/ultima.html)
Betapa Canggihnya!
Lalu. Pantaskah kita Kagum? Atau mungkinkah rencana itu terjadi? Tidakkah keserakahan manusia-manusia ini adalah tanda-tanda kiamat yang nyata? Allahhurobbuna Kariim.
Saya tersentak beberapa kali, ketika kemudian membaca kembali Hadith yang diriwayatkan Umar Radiyallahu Anhu yang menceritakan ketika Nabiyullah Muhammad Salallahualaihi Wassalam, didatangi malaikat Jibril Alaihissalam di depan Umar dan Para sahabat. Saat itu Allah Tabarokawataala menguji Rasulillah saw. dengan beberapa pertanyaan yang disampaikan malaikat Jibril yang menjelma sebagai manusia:
Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda." Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian."(HR. Muslim)
"BERLOMBA LOMBA MEMBANGUN GEDUNG BERTINGKAT" itulah salah satu tanda-tanda kiamat yang dikatakan Rasulillah Muhammad Salallahu alaihi wassalam dalam Hadits tersebut.
Mungkin akhukum fillah, sudah lama mendengar kisah hadits yang menjadikan referensi tentang Islam-Iman-Ihsan ini. Tapi yang kita gariskan disni adalah bahwa di sana tersirat jelasRasul Salallohualaihi wassalam mengabarkan kepada sahabat bahwa nanti sebelum kiamat terjadi, manusia akan berlomba-lomba membangun gedung bertingkat tingkat. Mungkin saat Itu para sahabat kebingungan karena saat itu Saudi Arabia adalah gurun tandus dan memang belum ada kota kota gemerlap seperti saat ini?
Dan saat ini. Naudzubillahimindalik, gedung-gedung angkuh itu telah mendesak pekarangan Masjidil Haram. Dan bukit bukit di sekitar lembah di mana Nabi Ibrahim as. dan Putranya mendirikan tonggak-tonggak Baitullah itu sekarang dihancurkan dan diganti dengan gedung-gedung komersial serakah.

(Foto diambil dari Royal Clock Tower)
Masya Allah, hingga, ana benar-benar merasa sedih ketika, mendaki Jabal Nur keesokan harinya. Gedung ini memang tidak main-main, begitu besar dan megah! Hingga kemegahannya seakan inngin Mengubur Masjidil Haram. Antum bisa perhatikan sendiri Foto yang ana ambil dari dari puncak tertinggi Makkah di Jabal Al Noor (Gua Hira).

Lihat lebih dekat lagi (foto di Bawah), Masjidil Haram hanya terlihat tower-tower kecil di bawah Gedung Royal Clock Tower itu.

Sekarang mari kita pulang lagi ke Masjidil Haram, kita lihat gedung ini dari Masjidil Haram.

Ana ambil foto ini dari Llantai 2 Masjidil Haram. Lihat gedung raksasa hijau sebelah kiri. Dan inilah yang akan terlihat beberapa bulan ke depan setelah bangunan ini selesai!

Jam raksasa yang saat tulisan ini dibuat (September 2010) itu sudah selesai dibangun (berukuran kurang lebih 40 meter) sudah ditampilkan ke seluruh dunia oleh Chanel TV MBC setiap kali adzan tiba secara live dari Masjidil Haram.
Siapa yang memungkiri keindahan dan kemegahannya? Ana sendiri terkagum-kagum, ternyata pengembala unta ini sekarang sudah 'pintar' dan persis seperti yang dikabarkan Rasul saw. berabad-abad lalu berlomba-lomba membangun gedung megah.
Satu lagi Akhifillah, tentunya ana sangat tidak berhak untuk mengutuk Raja Arab Saudi yang mengizinkan pembangunan apartemen dan hotel mewah persis di halaman Masjidil Haram itu, mungkin beliau tengah merencanakan sesuatu. Misalnya saja untuk mengantisifasi jemaah Haji yang jumlahnya jutaan yang mengalir ke Masjidil Haram untuk Hajj. Tapi mari kita berfikir, silahkan antum fikirkan.

(Hotel InterContinental Dar Et Tawhid, Depan Masjidil Haram)
Persis di halaman depan gerbang utama (Pintu Masuk No. 72) Masjidil Haram berdiri sebuah hotel mewah bernama "InterContinental Dar Et Tawhid Makkah" sebuah hotel bintang 5 yang berlogo IHG (InterContinental Hotel Group), sebuah Rantai Hotel milik Amerika.
Sangat Mengherankan?
Tidak-kah mereka mendengar firman Allah dalam Al-Quran bahwa Tanah Haram ini adalah untuk semua manusia di bumi, bukan untuk bisnis?
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia di jalan Allah dan Masjidil Haram yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih. " (QS. Al-Hajj [22] : 25)
Demikian liputan ana dari Makkah Al-Mukaramah, Saudi Arabia. Semoga menjadi informasi berharga dan renungan untuk kita semua.
Sumber: http://www.facebook.com/notes/nuruddin-al-indunissy/tanda-tanda-kiamat-di-masjidil-haram-wallahualam/284347104954
 

 
Jl. KH. Abdul Kadir Daud No. 22 Kota Palopo | Telp. (0471) 3334334 | Email: ikhwahpalopo@gmail.com